
Batam, 31 Maret 2024 – Dengan telah dilaksanakannya penandatanganan kerjasama pemanfaatan asset antara BP Batam dan PT Persero Batam pada tanggal 31 Agustus 2023, yang menandai awal dari transformasi besar terminal ini. Dengan jangka waktu konsesi yang mencapai 37 tahun, langkah-langkah ambisius telah digariskan untuk memodernisasi infrastruktur, meningkatkan produktivitas, meningkatkan konektivitas, dan mengurangi biaya logistik.
Pada tahap pertama yang direalisasikan pada tahun 2024, telah dioperasikan 1 unit Ship to Shore Crane (STS) dan 2 unit Harbour Mobile Crane (HMC) untuk melayani proses bongkar muat kapal petikemas. Langkah ini telah membawa dampak positif yang signifikan, di mana produktivitas meningkat dari 8 box per jam menjadi 24 box per jam sejak November 2023, menyebabkan peningkatan efisiensi waktu sandar kapal.
Tahap kedua, yang dijadwalkan pada tahun 2025, akan melihat pengoperasian 5 unit STS dan 12 Rubber Tyred Gantry (RTG), disertai dengan pembangunan Container Yard seluas 12 hektar. Ini akan menjadi langkah besar dalam meningkatkan kapasitas terminal dan memperkuat infrastruktur yang ada.
Tahap puncak transformasi dijadwalkan pada tahun 2028, di mana terminal akan dikembangkan untuk memiliki kapasitas mencapai 2 juta TEUs, membuka pintu bagi lebih banyak kesempatan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Selain peningkatan infrastruktur, transformasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan konektivitas. Dengan produktivitas bongkar muat yang meningkat sesuai dengan standar internasional, Terminal Petikemas Batam akan mampu melayani kapal Direct Call internasional. Hal ini ditandai dengan pelayanan internasional SITC yang akan memulai Direct Call Batam-China pada tanggal 31 Maret 2024. Manfaat ekonomis dari transformasi ini juga tidak dapat diabaikan. Dengan adanya Direct Call, pola ekspor dari Batam yang sebelumnya harus melalui Singapura sekarang bisa dilakukan langsung ke China dan Intra Asia. Diperkirakan akan terjadi penurunan biaya logistik hingga sebesar USD 600 per TEUs karena hilangnya biaya transhipment di Singapura.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil, Terminal Petikemas Batam memasuki era baru perekonomian yang lebih dinamis dan berdaya saing tinggi. Transformasi ini tidak hanya akan menguntungkan Batam sebagai pusat perdagangan dan industri, tetapi juga akan memperkuat posisinya dalam jaringan perdagangan global.

